Orang
yang membca shalawat kepada Nabi Muhammad saw, shalawatnya langsung diterima
oleh beliau.karena itu,beiau mengetahui siapa orang yang membaca shalawat
kepadanya.
Dengan demikian, semakin sering orang membaca
shalawat maka semakin dikenal dirinya oleh beliau. Sebaliknya orang yang tidak
mau membaca shalawat,maka beliau pun tidak mengenal dirinya. Meskipun dia
mengaku umat Muhammad, tapi umat dalam artian yang bersifat umum,bukan mengenal
secara pribadi Nabinya. Nah, shalawat inilah sebagai sarana untuk mengenal
beliau secara pribadi. Demikian pula, beliau bisa mengenal dirinya,karena
shalawat yang dibacanya langsung beliau terima.
Ibnu Hisyam berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah
saw bersabda : “Perbanyaklah kalian membaca shalawat untukku pada malam yang
terang dan hari yang cerah,karena kedua-duanya menyampaikan shalawat kalian.
Dan sesungguhnya bumi itu tidak akan memakan jasad Nabi. Tidak ada seorang
muslim pun yang membaca shalawat untukku,kecuali ada soaring malaikat yang
membawakan shalawatnya itu sehingga disampaikannya kepadaku dan dia sebutkan
namanya,sampai malaikat itu berkata : “Bahwa si Fulan berkata begini dan
begini”.₁(Durratun Nashihin hal : 214)
Rasulullah saw bersabda : “Perbanyaklah kalian
membaca shalawat pada malam yang terang dan hari yang cerah, karena sesunguhnya
shalawat kalian disampaikan
kepadaku”.₂(Al-Jami’ul Ash-Shaghir hal : 49)
Abu Darda meriwayatkan, Rasulullah telah bersabda :
“Perbanyaklah membaca shalawat untukku pada hari Jum’ah,karena hari Jum’ah itu
adalah hari yang disaksikan para malaikat. Dan tidak seorang pun yang
bershalawat untukku kecuali shalawatnya dibawa kehadapanku,sehingga dia usai
dari shalawatnya”.₃(Al-Jami’ul Ash-Shaghir hal : 49)
Ibnu Umar ra meriwatyatkan, bahwa Rasulullah saw
bersabda : “Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepada Nabi kalian setiap hari
Jum’ah,karena sesungguhnya aku menyaksikannya darimu pada setiap hari
Jum’ah”.₄(DurratunNashihin hal : 140)
Rasulullah saw bersabda : “Perbanyaklah kalian
shalawat kepadaku pada setiap hari Jum’ah, sesungguhnya shalawat umatku
diserahkan kepadaku setiap hari Jum’ah. Barangsiapa yang banyak membaca
shalawat,maka tempatnya (di surga ) dekat dengan aku”.₅(Al-Jami’u Ash-Shaghir
hal : 49)
Menurut riwayat yang lain, beliau bersabda : “Karena
tidak seorang pun yang bershalawat padaku,melainkan shalawatnya disampaikan
kepadaku,ketika ia selesai mengucapkannya”.₆(Durratun Nashihin hal : 140)
Abu Hurairah meriwatyatkan dari Amar bin Yasir, bahwa
Rasululah saw pernah bersabda : “Sesungguhnya Allah telah menciptakn seorang malaikat
yang mampu menangkap suara seluruh perkataan makhluq. Ia berdiri tegak diatas
makamku sampai hari kiyamat. Maka tiada satupun dari umatku yang membaca
shalawat kepadaku,kecuali ia sebut nama orang tadi dan ayahnya dihadapanku,
seraya berkata : “Wahai Muhammad,Fulan bin Fulan telah membaca shalawat
kepadamu”.₇(Durratun Nashihin hal : 129)
Aus bin Aus
berkata : Rasulullah saw telah bersabda : “Sebaik-baik hari adalah hari
Jum’ah,maka perbanyaklah mebaca shalawat di hari itu,karena bacaan shalawatmu
itu dihidangkan kepadaku”. Shahabat lantas bertanya : “Bagaimanakah dihidangkan
shalawat kami sedang engkau telah menjadi tanah bubuk ?”. Beliau menjawab :
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas bumi memakan jasad para Nabi”.₈(Riyadlush
Shalihin hal : 534)
Rasulullah saw bersabda : “Jangan kalian jadikan
keburku sebagai tempat perayaan, dan bacakan shalawat untukku,maka bacaan
shalawat itu akan sampai kepadaku dimana saja kamu berada”.₉(Riyadlush Shalihin
hal : 534)
Dari sekian banyak keterangan hadits diatas dapat
disimpulkan kalau setiap shalawat yang dibaca oleh seseorang dari umat Muhammad
saw ini,pasti shalawat tersebut diserahkan langsung kepada beliau. Dengan
begitu beliau tahu dan mengenal siapa orang yang membaca shalawat terhadap diri
beliau.
0 comments:
Post a Comment