Friday, December 21, 2012

SHALAWAT MENYEBABKAN DIMULIAKAN NABI


Rasulullah saw termasuk diantara dari sekian banyak rasul yang memiliki kelebihan bisa mengetahui
Kepribadian seseorang secara detail,tanpa bergaul dengannya,tanpa mengetahui tingkah lakunya setiap hari,dan tanpa pernah bertemu dengannya. Inilah yang beliau katakana kepada para shahabatnyayang sedang duduk-duduk di masjid didekat beliau,ketika ada seorang pemuda masuk kedalam masjid,maka beliau menghormatinya dan memberikan tempat duduk disisinya.
                Beliau memberikan penghormatan demikian,karena beliau tahu bahwa pemuda yang datang ke majlis beliau adalah orang yang banyak membaca shalawat,karena itu beliau menghormati dan memulyakan sedemikian rupa.
                Sebagaimana yang dijelaskan dalam suatu riwayat : ketika beliau tengah duduk di masjid,tiba-tiba masuklah seorang lelaki muda,ia dihormati dan dipersilahkan duduk di sisi beliau melebihi tempat Abu Bakar,beliau jelaskan kepada Abu Bakar dengan berkata : “Wahai Abu Bakar,maaf aku persilahkan lelaki ini duduk melebihi tempatmu,sebab tiada seseorang  didunia ini yang bershalawat lebih banyak dari padanya,ia gunakan waktu pagi dan sore untuk bershalawat kepadaku”.₁(Durratun Nashihin hal : 29)
                Dengan memberikan tempat duduk disisi Rasulullah,berarti beliau mengetahui kebaikan dan keistimewaan pemuda tadi sehingga beliau perlu menghormatinya,sampai Abu Bakar tempat duduknya lebih rendah dari tempat yang diduduki oleh si pemuda . hal ini menunjukan bahwa Rasulullah sangat menghormati dan memulyakan orang yang banyak membaca shalawat kepadanya.
                Dalam hadits yang lain beliau menjelaskan tentang balasan pahala bagi oaring yang banyak membaca shalawat,yang di akhirat nanti dikumpulkan dengan para Nabi dan para shidiqin.
                Seperti yang beliau sabdakan : “Barangsiapa membaca shalawat 10 kali kepadaku diwaktu pagi, dan 10 kali di waktu petang hari,pasti dia diselamatkan dari goncangan besar yang mengejutkan kelak di hari kiyamat,dan ia dikumpulkan dengan para Nabi dan para shidiqin yang telah diberi nikmat Allah”.₂(Durratun Nashihin hal : 50)
                Sebaliknya orang yang tidak mau membaca shalawat kepada beliau,derajatnya rendah dan hina,meskipun nama beliau disebut didekatnya. Seperti ia kurang mencintai dan menghormati Nabinya. Terhadap Nabinya saja kurang dihormati apalagi terhadap ajaran yang dibawanya,jelas lebih disepelekan lagi. Inilah yang membuat derajat oaring seperti ini rendah dan hina.
                Dalam hal ini, Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda : “Sungguh rendah dan hina, kecewa orang yang mendengar namaku disebut lalu ia tidak membaca shalawat kepadaku”.₃(Riyadlush Shalihin hal : 534)
                Karena itu, membaca shalawat kepada Nabi saw hendaknya dijadikan suatu keharusan bagi setiap muslim untuk memperoleh syafa’at beliau di akhirat,juga sebagai bukti rasa mahabbah dan penghormatan kepada beliau.

SHALAWAT PASTI SAMPAI PADA NABI


Orang yang membca shalawat kepada Nabi Muhammad saw, shalawatnya langsung diterima oleh beliau.karena itu,beiau mengetahui siapa orang yang membaca shalawat kepadanya.
                Dengan demikian, semakin sering orang membaca shalawat maka semakin dikenal dirinya oleh beliau. Sebaliknya orang yang tidak mau membaca shalawat,maka beliau pun tidak mengenal dirinya. Meskipun dia mengaku umat Muhammad, tapi umat dalam artian yang bersifat umum,bukan mengenal secara pribadi Nabinya. Nah, shalawat inilah sebagai sarana untuk mengenal beliau secara pribadi. Demikian pula, beliau bisa mengenal dirinya,karena shalawat yang dibacanya langsung beliau terima.
                Ibnu Hisyam berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda : “Perbanyaklah kalian membaca shalawat untukku pada malam yang terang dan hari yang cerah,karena kedua-duanya menyampaikan shalawat kalian. Dan sesungguhnya bumi itu tidak akan memakan jasad Nabi. Tidak ada seorang muslim pun yang membaca shalawat untukku,kecuali ada soaring malaikat yang membawakan shalawatnya itu sehingga disampaikannya kepadaku dan dia sebutkan namanya,sampai malaikat itu berkata : “Bahwa si Fulan berkata begini dan begini”.₁(Durratun Nashihin hal : 214)
                Rasulullah saw bersabda : “Perbanyaklah kalian membaca shalawat pada malam yang terang dan hari yang cerah, karena sesunguhnya shalawat kalian disampaikan  kepadaku”.₂(Al-Jami’ul Ash-Shaghir hal : 49)
                Abu Darda meriwayatkan, Rasulullah telah bersabda : “Perbanyaklah membaca shalawat untukku pada hari Jum’ah,karena hari Jum’ah itu adalah hari yang disaksikan para malaikat. Dan tidak seorang pun yang bershalawat untukku kecuali shalawatnya dibawa kehadapanku,sehingga dia usai dari shalawatnya”.₃(Al-Jami’ul Ash-Shaghir hal : 49)
                Ibnu Umar ra meriwatyatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda : “Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepada Nabi kalian setiap hari Jum’ah,karena sesungguhnya aku menyaksikannya darimu pada setiap hari Jum’ah”.₄(DurratunNashihin hal : 140)
                Rasulullah saw bersabda : “Perbanyaklah kalian shalawat kepadaku pada setiap hari Jum’ah, sesungguhnya shalawat umatku diserahkan kepadaku setiap hari Jum’ah. Barangsiapa yang banyak membaca shalawat,maka tempatnya (di surga ) dekat dengan aku”.₅(Al-Jami’u Ash-Shaghir hal : 49)
                Menurut riwayat yang lain, beliau bersabda : “Karena tidak seorang pun yang bershalawat padaku,melainkan shalawatnya disampaikan kepadaku,ketika ia selesai mengucapkannya”.₆(Durratun Nashihin hal : 140)
                Abu Hurairah meriwatyatkan dari Amar bin Yasir, bahwa Rasululah saw pernah bersabda : “Sesungguhnya Allah telah menciptakn seorang malaikat yang mampu menangkap suara seluruh perkataan makhluq. Ia berdiri tegak diatas makamku sampai hari kiyamat. Maka tiada satupun dari umatku yang membaca shalawat kepadaku,kecuali ia sebut nama orang tadi dan ayahnya dihadapanku, seraya berkata : “Wahai Muhammad,Fulan bin Fulan telah membaca shalawat kepadamu”.₇(Durratun Nashihin hal : 129)
                 Aus bin Aus berkata : Rasulullah saw telah bersabda : “Sebaik-baik hari adalah hari Jum’ah,maka perbanyaklah mebaca shalawat di hari itu,karena bacaan shalawatmu itu dihidangkan kepadaku”. Shahabat lantas bertanya : “Bagaimanakah dihidangkan shalawat kami sedang engkau telah menjadi tanah bubuk ?”. Beliau menjawab : “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas bumi memakan jasad para Nabi”.₈(Riyadlush Shalihin hal : 534)
                Rasulullah saw bersabda : “Jangan kalian jadikan keburku sebagai tempat perayaan, dan bacakan shalawat untukku,maka bacaan shalawat itu akan sampai kepadaku dimana saja kamu berada”.₉(Riyadlush Shalihin hal : 534)
                Dari sekian banyak keterangan hadits diatas dapat disimpulkan kalau setiap shalawat yang dibaca oleh seseorang dari umat Muhammad saw ini,pasti shalawat tersebut diserahkan langsung kepada beliau. Dengan begitu beliau tahu dan mengenal siapa orang yang membaca shalawat terhadap diri beliau.

SHALAWAT SARANA NABI MENGENAL UMATNYA


Semua amal perbuatan umat manusia di ala mini akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah nanti. Dari sekian banyak jenis amal ibadah yang dilakukan oleh manusia ada amal ibadah yang bisa dipakai oleh Rasulullah untuk mengenal umatnya,yaitu Shalawat.
Shalawat ini bisa dijadikan barometer untuk mengukur kadar kecintaan seseorang terhadap Nabinya,yaitu Muhammad saw. Selain itu,jauh dekatnya seorang muslim dengan Nabinya dapat dilihat dari sedikit-banyaknya ia dalam membaca shalawat. Sebab orang yang paling dekat dengan Rasulullah adalah orang yang banyak membaca shalawat kepada Nabinya.
Dikisahkan : Ada seorang zuhud bermimpi melihat Nabi saw. Oaring zuhud itu menghadap kepada beliau,tapi beliau tidak memperdulikanya,maka orang zuhud itu bertanya : “Ya Rasulullah,apakah engkau marah kepadaku ?”.
“Tidak”. Jawab Nabi saw
Orang zuhud tadi lantas bertanya : “Apakah engkau tidak mengenalku,padahal aku adalah Fulan,orang zuhud ?”.
“Aku tidak mengenalmu”. Kata Nabi saw.
Kemudian ia berkata : “Ya Rasulullah,aku pernah mendengar para ulama berkata,bahwa Nabi saw mengenal umatnya,sebagaimana ibu bapak mengenal anaknya”.
Maka beliau bersabda : “Benar apa yang dikatakan para ulama itu,bahwa Nabi itu mengenal umatnya dari pada ibu bapaknya”. Maksudnya,mengenal orang yang membaca shalawat kepadanya,sesuai kadar shalawat yang dibacanya.(Zahratur Riyadl)₁(Durratun Nashihin hal : 164)
Kisah diatas itu dikuatkan oleh sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, bahwa beliau pernah bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling mulia (dekat denganku) kelak pada hari kiyamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku”.₂(Al-Jami’u Ash-Shaghir hal : 80)
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya akan datang kepada telagaku pada hari kiyamat kaum-kaum yang hanya aku kenal karena mereka banyak membaca shalawat untukku”.₃(Durratun Nashihin hal : 248)
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiyamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadaku”.₄(Riyadlush Shalihin hal : 533)(Durratun Nashihin hal:270)
Dengan demikian, rugi besar bila seseorang tidak membaca shalawat kepada Rasulullah, atau membaca shalawat tapi ala kadarnya saja,tanpa disertai oleh keniatan yang ikhlas dan kemauan yang kuat untuk bisa berkumpul dengan Rasulullah nanti di akhirat.

SHALAWAT MENJADI SEBAB DIAMPUNINYA DOSA


Mungkin hanya shalawat yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan bacaan dzikir yang
lain,selain orang yang membacanya mendapatkan syafa’at,juga dosa-dosanya diampuni oleh Allah.Inilah keuntungan ganda yang diperoleh bagi orang yang suka membaca shalawat pada Nabinya.
                Ada kisah menarik yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang yang ingin mengetahui keistimewaan shalawat yang bisa menghapus dosa.
                Hasan Basri meriwayatkan : Aku pernah bermimpi melihat Abu Ishmah,akuk lantas bertanya kepadanya :”Hai Abu Ishmah ,apa yang telah diperbuat Allah kepadamu ?”.
                Dia menjawab : “Allah telah mengampuni aku”.
                Hasan Basri lantas bertanya : “Dengan amalan apa ?”.
                Jawabnya : “Tidak ada satu hadits pun yang aku sebutkan,melainkan aku ucapkan shalawat untuk Nabi saw”.₁(Durratun Nashihin.hal : 165)
                Dengan mengucapkan shalawat sebelum mengucapkan suatu hadits menyebabkan Abu Ishmah diampuni dosa-dosanya oleh Allah.
                Dalam keterangan hadits yang lain,bahwa setiap shalawat yang dibaca oleh seorang hamba maka si hamba tersebut dimohonkan ampunan oleh ribuan malaikat.
                Abdurrahman bin Auf meriwatyatkan, bahwa Rasulullah teah bersabda : “Jibril telah dating kepadaku,seraya berkata : “Ya Muhammad,tidak ada seorang pun yang membaca shalawat untukmu,melainkan dimohonkan ampun oleh 70.000 malaikat. Barang siapa didoakan oleh para malaikat,maka dia tergolong penghuni surge”.₂(Durratun Nashihin. hal : 165 )
                Rasulullah bersabda : “Shalawat kepadaku akan menjadi nur(cahaya) ketika melintasi shirath. Barangsiapa membaca shalawat kepadaku pada hari jum’ah 80 kali,maka diampuni dosa-dosanya selama 80 tahun”.₃(Al-Jami’u Ash-Shaghir hal : 191)
                Ada seoarang lelaki dari penduduk syiraz dalam tidurnya mimpi bertemu Ahmadbin Manshur yang sudah meninggal,ia mengenakan perhiasan,kepalanya bermahkota yang penuh dengan taburan permata. Lelaki itu lantas bertanya : “Apa yang dilakukan Allah untuk membalas amal-mu?”.
                Ahmad bin Manshur menjawab : “Allah telah mengampuni dosaku,memuliakan aku,member mahkota padaku dan memasukan aku ke surga”.
Lelaki itu bertanya lagi : “Amalan apa yang bisa menyebabkan kamu memperoleh derajat yang mulia ini ?”
Ahmad bin Manshur menjawab : “Lantaran aku sering membaca shalawat pada Nabi saw”.₄(Irsyadul Ibad hal : 63)
                 Abu Kahil meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda : “Wahai Abu Kahil,barangsiapa bershalawat untuk-ku tiga kali sehari, dan tiga kali semalam , karena cinta dan rindu kepadaku, maka pastilah Allah mengampuni dosa-dosa-nya pada hari itu dan dosa-dosanya pada malam itu”.₅(Durratun Nashihin hal : 240)
                Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa membaca shalawat untukku 80 kali pada hari Jum’ah,maka dosa-dosanya diampuni selama 80 tahun”.₆(Durratun Nashihin hal : 243)
                Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata : “bershalawatlah kepada Nabi saw itu lebih mampu menghapuskan dosa-dosa dari pada air yang sejuk terhadap api. Mengucapkan salam kepadanya itu lebih utama dari pada memerdekakan budak”.₇(Durratun Nashihin hal : 143)
                Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa membaca shalawat pada ku 100 kali pada setiap hari Jum’ah, maka Allah mengampuni dosa-dosanya,sekalipun dosanya itu sebanyak buih lautan”.₈(Durratun Nashihin hal : 9)
                Rasulullah saw bersabda : “barangsiapa membaca shalawat kepadaku satu kali, maka dia dibersihkan dari dosanya,sedikit pun tiada tersisa,sekalipun hanya sebesar atom(atau biji-bijian)”.₉(Durratun Nashihin hal : 70)
                Dengan dihapusnya dosa-dosa orang yang membaca shalawat,maka dengan sendirinya ia akan masuk surge dengan mudah,karena seluruh dosanya sudah dampuni oeh Allah berkat bacaan shalawatnya kepada Nabi Muhammad saw.

SHOLAWAT MENDATANGKAN SYAFA’AT


Syafa’at Nabi Muhammad saw. Merupakan sesuatu yang sangat diimpikan oleh setiap Muslim,dimanapun ia berada.sebab setiap kaum muslimin tidak akan bisa mengandalkan amaliyahnya semata dalam menghadapi dahsyatnya hari kiyamat,pertanyaan kubur dan peristiwa* hebat yang terjadi di alam akhirat tanpa ada pertolongan atau syafa’at dari Nabi Muhammad saw.
            Mengingat begitu pentinganya syafa’at,maka mencari syafa’at Nabi merupakan sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap muslim,jika dirinya ingin selamat dalam mempertanggung jawabkan amaliyahnya dihadapan ALLAH nanti.
            Adapun cara yang paling efektif untuk memperoleh syafa’at Nabi Muhammad saw. Adalah dengan membaca sholawat kepada beliau. Dengan perantara shalawat inilah,insya Allah seseorang bisa selamat dari berbagai fitnahan di dunia maupun akherat,sehingga bisa memasuki surge dengan mudah,tanpa banyak menghadapi rintangan dan marabahaya.
            Zaid bin Habab meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda : “barang siapa membaca shalawat kepadaku,maka dirinya wajib memperoleh syafa’atku.” (Durratun Nashihin.hal :26)
            Aisyah ra berkata :” Barang siapa mencintai Allah,pasti banyaknya menyebutNya(dengan banyak berdzikir kepada-Nya),buahnya ia diingat pula oleh Allah dengan pemberian rahmat dan ampunanNya,ia dimasu kan surge bersama para Nabi dan WaliNya,serta dimulikan dengan memandang keindahan DzatNya.Barang siapa mencintai Nabi saw,maka pasti banyak membaca shalawat kepadanya.Buahnya ia akan memperoleh syafa’at dan mendekatinya di surga”. Maksudnya menjadi kawan dekat Rasulullah saw di surganya.(Durratun Nashihin.hal : 50.51)
            Rasulullah saw bersabda :”Barang siapa membaca shalawat Maka baginya wajib memperoleh syafa’atku di hari kiyamat”.(Durratun Nashihin.hal : 65)
“Allahhumma sholli ala muhammadin wa anzilhul’manzi lal muqorroba indaka yaumal’qiyamah”
Ya Allah,tetapkanlah rahmat atas nabi Muhammad saw dan tempatkanlah beliau pada kedudukan terdekat disisiMu kelak di hari kiyamat.
            Rasulullah saw bersabda :”perbanyaklah membaca shalawat kepadaku,sebab shalawat kalian menjadi ampunan bagi dosa-dosa kalian, dan tuntutlah wasilah bagiku serta tingginya derajat, sebab wasilahku merupakan syafa’at bagi kalian di hadapan Tuhanku”.(Al-Jami’u Ash-Shaghir. hal:49)
            Maka bisa dikatakan takabbur atau sombong orang yang menyepelekan shalawat, yang hanya mengandalkan amal ibadahnya ia yakin bisa masuk surga. Menyepelekan shalawat berarti merendahkan dan menghinakan Nabinya. Menghinakan Nabi Allah berarti tidak beriman kepadaNya. Dengan demikian,bukan surga yang ia dapat justru neraka menjadi tempat  tinggalnya di akherat.
            Karena itu,hendaknya jangan sekali-kali menyepelakan shalwat,sebab efeknya besar sekali,terutama terhadap keselamatan aqidah,tingkah laku dan perkataan bisa-bisa tidak terkontrol ,sehingga tanpa disadari bisa menjerumuskan diri pada kefasikan dan kekufuran. Na’udzubillah Min Dzalik.