Friday, December 21, 2012

SHALAWAT SARANA NABI MENGENAL UMATNYA


Semua amal perbuatan umat manusia di ala mini akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah nanti. Dari sekian banyak jenis amal ibadah yang dilakukan oleh manusia ada amal ibadah yang bisa dipakai oleh Rasulullah untuk mengenal umatnya,yaitu Shalawat.
Shalawat ini bisa dijadikan barometer untuk mengukur kadar kecintaan seseorang terhadap Nabinya,yaitu Muhammad saw. Selain itu,jauh dekatnya seorang muslim dengan Nabinya dapat dilihat dari sedikit-banyaknya ia dalam membaca shalawat. Sebab orang yang paling dekat dengan Rasulullah adalah orang yang banyak membaca shalawat kepada Nabinya.
Dikisahkan : Ada seorang zuhud bermimpi melihat Nabi saw. Oaring zuhud itu menghadap kepada beliau,tapi beliau tidak memperdulikanya,maka orang zuhud itu bertanya : “Ya Rasulullah,apakah engkau marah kepadaku ?”.
“Tidak”. Jawab Nabi saw
Orang zuhud tadi lantas bertanya : “Apakah engkau tidak mengenalku,padahal aku adalah Fulan,orang zuhud ?”.
“Aku tidak mengenalmu”. Kata Nabi saw.
Kemudian ia berkata : “Ya Rasulullah,aku pernah mendengar para ulama berkata,bahwa Nabi saw mengenal umatnya,sebagaimana ibu bapak mengenal anaknya”.
Maka beliau bersabda : “Benar apa yang dikatakan para ulama itu,bahwa Nabi itu mengenal umatnya dari pada ibu bapaknya”. Maksudnya,mengenal orang yang membaca shalawat kepadanya,sesuai kadar shalawat yang dibacanya.(Zahratur Riyadl)₁(Durratun Nashihin hal : 164)
Kisah diatas itu dikuatkan oleh sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, bahwa beliau pernah bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling mulia (dekat denganku) kelak pada hari kiyamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku”.₂(Al-Jami’u Ash-Shaghir hal : 80)
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya akan datang kepada telagaku pada hari kiyamat kaum-kaum yang hanya aku kenal karena mereka banyak membaca shalawat untukku”.₃(Durratun Nashihin hal : 248)
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiyamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadaku”.₄(Riyadlush Shalihin hal : 533)(Durratun Nashihin hal:270)
Dengan demikian, rugi besar bila seseorang tidak membaca shalawat kepada Rasulullah, atau membaca shalawat tapi ala kadarnya saja,tanpa disertai oleh keniatan yang ikhlas dan kemauan yang kuat untuk bisa berkumpul dengan Rasulullah nanti di akhirat.

0 comments:

Post a Comment