mungkin orang yang lemah
keimannya atau orang selalu menggunakan rasionya dalam
memahami ajaran agama islam, ia tidak akan percaya dengan
kisah ini. Sebab kisah yang berkaitan dengan bacaan shalawat ini akan terjadi
pada hari kiyamat nanti.
Orang
yang banyak membaca shalawat ia akan dibela dan ditolong oleh Nabi saw disaat
ia sedang mengalami kesulitan dalam mempertanggung jawabkan amal perbuatannya
dihadapan Allah kelak. Bila orang tersebut memndapat masalah serius dalam
mempertanggung jawabkan amalnya, maka beliau-lah yang akan membelanya, meskipun
orang itu sudah dipastikan masuk dalam neraka.
Sebagaimana
kisah yang diriwayatkan oleh Ka’ab ra, ia berkata : Ketika terjadi hari
kiyamat, nabi Adam as melihat salah seorang dari umat Muhammad sedang digiring
ke neraka, maka beliau memberitahu nabi Muhammad : “Hai Muhammad !”.
“Labbaika,
hai bapak manusia”. Jawab Nabi.
Nabi
Adam as lantas berkata : “Salah seoarng umatmu sedang digiring ke neraka”.
Mendapat
berita dari nabi Adam ini nabi Muhammad langsung mengejarnya,hingga akhirnya
malaikat yang membawa umatnya itu terkejar. Lalu beliau berkata kepada malaikat
tadi : “Wahai malaikatnya Tuhanku, berhentilah !”.
Para
malaikat itu berkata : “Hai Muhammad, tidakkah engkau membaca firman Allah
mengenai kami (Para malaikat tidak
mendurhakai Allah tentang apa yang Dia perintahlan kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkkan kepada mereka)”.
Namun
para malaikat ini kemudian mendengar seruan : “Turuti Muhammad”.
Maka
beliau berkata : “kembalikan orang ini ke Mizan (Timbangan Amal)”.
Lalu
amal umat Muhammad itu ditimbang kembali, ternyata kesalahan-kesalahannya jauh
lebih berat dari kebaikan-kebaikannya. Nabi saw kemudian mengeluarkan kertas
catatan dari lengan baju beliau, dimana
dalam kertas tersebut tertulis shalawat yang pernah diucapkan orang itu
untuk beliau semasa hidupnya di dunia. Kertas
itu kemudian ditaruh oleh Nabi saw pada (bagian) kebaikan, sehingga kebaikannya
lebih berat dari pada keburukannya.
Melihat
kenyataan ini, alangkah girangnya orang itu. Ia kemudian berkata : “Aku tebus
dengan ayah-ibuku, siapakah anda ?”.
“Aku
Muhammad”. Jawab Beliau.
Langsung
saja orang itu mencium kaki Nabi saw, seraya berkata : “Ya Rasullulah, kertas
apa yang engkau keluarkan tadi”.
Beliau
menjawab : “Itu adalah catatan shalawatmu yang pernah kamu ucapkan untukku
semasa di dunia, sedang aku aku menyimpannya untukmu”.
Dia
kemudian berkata : “Alangkah besar penyesalan tidak melaksanakn kewajiban
kepada Allah dan kurang banyak dalam membaca shalawat kepadamu”.(Kanzul
Akhbar)(Durratun Nashihin hal : 165)
Dari
kisah diatas menunjukan, bahwa Rasullulah akan member Syafa’atnya atau
pertolongannya pada umatnya yang banyak membaca shalawat. Keistimewaan yang
beliau miliki ini merupakan bentuk anugerah Allah kepada mahkluqNya yang
mulia,yang bernama Muhammad saw.
0 comments:
Post a Comment