Syafa’at
Nabi Muhammad saw. Merupakan sesuatu yang sangat diimpikan oleh setiap
Muslim,dimanapun ia berada.sebab setiap kaum muslimin tidak akan bisa
mengandalkan amaliyahnya semata dalam menghadapi dahsyatnya hari
kiyamat,pertanyaan kubur dan peristiwa* hebat yang terjadi di alam akhirat
tanpa ada pertolongan atau syafa’at dari Nabi Muhammad saw.
Mengingat begitu pentinganya syafa’at,maka mencari
syafa’at Nabi merupakan sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap muslim,jika
dirinya ingin selamat dalam mempertanggung jawabkan amaliyahnya dihadapan ALLAH
nanti.
Adapun cara yang paling efektif untuk memperoleh syafa’at
Nabi Muhammad saw. Adalah dengan membaca sholawat kepada beliau. Dengan
perantara shalawat inilah,insya Allah seseorang bisa selamat dari berbagai
fitnahan di dunia maupun akherat,sehingga bisa memasuki surge dengan
mudah,tanpa banyak menghadapi rintangan dan marabahaya.
Zaid bin Habab meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda :
“barang siapa membaca shalawat kepadaku,maka dirinya wajib memperoleh
syafa’atku.”₁
(Durratun Nashihin.hal :26)
Aisyah ra berkata :” Barang siapa mencintai Allah,pasti
banyaknya menyebutNya(dengan banyak berdzikir kepada-Nya),buahnya ia diingat
pula oleh Allah dengan pemberian rahmat dan ampunanNya,ia dimasu kan surge
bersama para Nabi dan WaliNya,serta dimulikan dengan memandang keindahan
DzatNya.Barang siapa mencintai Nabi saw,maka pasti banyak membaca shalawat
kepadanya.Buahnya ia akan memperoleh syafa’at dan mendekatinya di surga”. Maksudnya
menjadi kawan dekat Rasulullah saw di surganya.₂(Durratun
Nashihin.hal : 50.51)
Rasulullah saw bersabda :”Barang siapa membaca shalawat
Maka baginya wajib memperoleh syafa’atku di hari kiyamat”.₃(Durratun
Nashihin.hal : 65)
“Allahhumma sholli
ala muhammadin wa anzilhul’manzi lal muqorroba indaka yaumal’qiyamah”
Ya Allah,tetapkanlah rahmat atas nabi Muhammad saw dan
tempatkanlah beliau pada kedudukan terdekat disisiMu kelak di hari kiyamat.
Rasulullah saw bersabda
:”perbanyaklah membaca shalawat kepadaku,sebab shalawat kalian menjadi ampunan
bagi dosa-dosa kalian, dan tuntutlah wasilah bagiku serta tingginya derajat,
sebab wasilahku merupakan syafa’at bagi kalian di hadapan Tuhanku”.₄(Al-Jami’u
Ash-Shaghir. hal:49)
Maka bisa dikatakan takabbur atau sombong orang yang
menyepelekan shalawat, yang hanya mengandalkan amal ibadahnya ia yakin bisa
masuk surga. Menyepelekan shalawat berarti merendahkan dan menghinakan Nabinya.
Menghinakan Nabi Allah berarti tidak beriman kepadaNya. Dengan demikian,bukan
surga yang ia dapat justru neraka menjadi tempat tinggalnya di akherat.
Karena itu,hendaknya jangan
sekali-kali menyepelakan shalwat,sebab efeknya besar sekali,terutama terhadap
keselamatan aqidah,tingkah laku dan perkataan bisa-bisa tidak terkontrol
,sehingga tanpa disadari bisa menjerumuskan diri pada kefasikan dan kekufuran.
Na’udzubillah Min Dzalik.
0 comments:
Post a Comment