Friday, January 18, 2013

SHALAWAT MENJADI MASKAWIN PERNIKAHAN NABI ADAM DAN HAWA


Begitu mulia dan tingginya derajat Rasulullah disisi Allah sampai bacaan shalawat kepada beliau bisa dijadikan maskawin (mahar). Inilah yang dilakukan oleh Nabi Adam ketika hendak menikahi Hawa. Atas petunjuk Allah,Nabi Adam di perintahkan memberikan maskawin kepada Hawa’ yang berupa bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
Ini menunjukan bahwa derajat Rasulullah saw lebih tinggi dari pada Nabi Adam,juga sebagai bentukpenghormatan Nabi Adam kepada Nabi akhir Zaman,yaitu Muhammad saw. Padahal saat itu Nabi Muhammad saw belum lahir,ada selisih waktu ribuan tahun jarak antara pernikahan Nabi Adam dengan kelahiran Nabi Muhammad saw,namun Nur Muhammad saw sudah memancar menerangi jagad raya ini,karena kelahiran beliau di dunia adalah sebagai Rahmatan Lil Alamin.
Adapun kisah pernikahan Nabi Adam as dengan Hawa’ diceritakan dalam kitab “As-Sabiyyatu Fi Mawaidhil Birriiyat”sebagai berikut :
Pernikahan Nabi Adam dengan Hawa dilaksanakan pada hari Jum’ah. Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Ia menerima hadits dari Rasulullah saw,beliau bersabda : “Allah menciptakan Nabi Adam pada hari Jum’ah,Allah menempatkan Nabi Adam ke surge hari Jum’ah,Allah mengeluarkan Nabi Adam dari surge pada hari Jum’ah,Allah menerima taubat nabi Adam pada hari Jum’ah. Tidak ada saat yang sesuai bagi seorang muslimyang berdoa kepada Allah pada hari Jum’ah,kecuali Allah akan mengabulkan doanya.
Adapun kisah pernikahan Adam dengan Hawa adalah sebagai berikut : “ketika Allah menciptakan Adam as,maka Adam melihat di langit dan di bumi,tidak ada seorang pun yang sejenis denganya. Keadaan in membuat hatinya gelisah karena tiadanya teman yang sejenis denganya.
Pada suatu hari tatkala nabi Adam sedang duduk,tiba-tiba ia mengantuk. Antara tidur dan bangun,Allah memerintahkan kepada Jibril untuk mengeluarkan tulang rusuk dari pinggang kirinya. Pada waktu itu, nabi Adam tidak merasakan sakit sama sekali.
Dari tulang rusuk nabi Adam tadi Allah menciptakan Hawa’, termasuk semua kemanisan,kenggunan,kecantikan dan keelokan di letakkan pada Hawa’ sampai pada hari kiyamat. Allah juga meletakkan sifat kebersihan dan kesopanan pada diri Hawa. Sedangkan semua sifat kerinduan,kecintaan,kesenangan dan kasih saying diletakkan Allah di hati nabi Adam,sehingga Hawa adalah Makhluq Allah yang paling cantik di langit dan di bumi,sedangkan nabi Adam adlah makhluq Allah yang sangat merindukan di langit dan di bumi.
Kemudian Allah member pakaian pada Hawa’ dengan 70 perhiasan dari aneka macam perhiasan surge,memberinya mahkota dan mendudukannya diatas kursi yang terbuat dari emas. Ketika nabi Adam bangun dari tidurnya,Allah memperlihatkan Hawa’ kepada Adam,maka nabi Adam bertanya kepada Hawa’ : “Siapa engkau ini ?. dan untuk siapa engkau diciptakan?”
Hawa’ menjawab : “Aku diciptakan untuk dirimu”.
                Nabi Adam berkata : “Kalau begitu,kemarilah engkau!”.
                Kata Hawa’ : “Engkau sajalah yang kemari”.
                Akhirnya nabi Adam berdiri menuju ke tempat Hawa’.
                Dari kejadian diatas akhirnya berlakulah adat kebiasaan dengan perginya seorang lelaki menuju ke tempat seorang wanita.
                Setelah nabi Adam dekat dengan Hawa’ dan hendak memegang tubuhnya, tiba-tiba nabi Adam mendengar seruan “Wahai Adam,tahanlah dulu,sesungguhnya pergaulanmu dengan Hawa’masih belum halal kecuali dengan sedekah dan pernikahan.
                Kemudian Allah memerintahkan untuk menghias surge serta mempercantik Hawa’, termasuk beraneka hidangan surge juga disiapkan. Selanjutnya Allah memerintahkan malaikat yang ada di langit untuk berkumpul di bawah pohon Thuba. Para malaikat yang sudah berkumpul di bawah pohon thuba memuji kepada Allah secara terus menerus dengan sendirinya. Lalu Allah menikahkan Hawa’ dengan Adam, Allah berfirman : “Segala puji itu memujaKu, kebesaran itu kainKu,Keagungan itu selendangKu,dan makhluq seluruhnya adalah hambaKu. Aku menyaksikan malaikatKu yang menempati langitKu, Aku nikahkan Hawa’ dengan Adam dengan keindahan ciptaanKu atas suatu maskawin membaca tasbih dan tahlil kepadaKu.
                Kemudian para Ghilman (pelayan surga) dan malaikat menaburkan intan permata dan yakut. Setelah itu, para malaikat menyerahkan Hawa’ kepada Adam, maka Hawa’ minta maskawin kepada Adam.
                Selanjutnya nabi Adam bertanya kepada Allah : “Wahai Tuhanku, apa yang harus aku berikan pada Hawa’ sebagai maskawin, apakah itu berupa emas atau perak, atau jauhar?”.
                Allah menjawab : “Bukan itu maskawinnya”.
                Nabi Adam bertanya lagi : “Wahai Tuhanku,apakah aku harus berpuasa,melakukan shalat dan membaca tasbih kepada-Mu?”.
                Maka Allah berfirman : “Maskawinnya Hawa’ adalah engkau membaca shalawat 10 kali kepada nabiKu dan pilihanKu,yaitu Muhammad saw,yang menjadi junjungan para utusan dan menjadi penutup para nabi”.
                Allah berfirman kepada nabi Adam : “Bacalah Shalawat kepada nabi Muhammad saw sehingga aku menghalalkan Hawa’ kepadamu”.
                Allah berfirman pada umat Muhammad saw : “Bacalah shalawat pada Muhammad, dan bacalah salam kepadanya sehingga Aku mengharamkan neraka buat kalian,dan bacalah dalam kepada Muhammad sehingga Aku menghalalkan surge buat kalian” (As-Sabiyyatu Fi Mawaidhil Birriyat. Hal : 110-112)
                Ibnu Jauzi meriwatyatkan dalam kitab Salwatul Ahzan : “Sesungguhnya Adam ketika ingin mendekat kepada Hawa’ lantas Hawa’minta kepadanya agar diberi maskawin. Adam bertanya kepada Tuhannya : “Wahai Tuhanku, maskawin apa yang pantas aku berikan kepadanya ?”.
                Allah lantas berfirman : “Bacalah shalawat pada kekasih Ku yang terpilih Muhammad saw sebanyak 20 kali”. Lalu nabi Adam pun melakukannya. (Irsyadul Ibad. Hal : 61)
                Berdasarkan keterangan di atas, bahwa shalawat itu bisa dijadikan maskawain (Mahar), sebagaimana diperbolehkannya melakukan maskawin dengan bacaan surat Al-Qur’an.
                Mungkin hanya bacaan shalawat yang memiliki keistimewaan  luar biasa bi;a dibandingkan dengan bacaan dzikir yang lain.

4 comments:

  1. Senang dengan cerita di atas, tapi klo Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam As, itu tidak dibenarkan oleh Al Qur'an maupun Hadits sahih, cerita iti memang terdapat di Bibel/kita orang nasrani tp tidak terdapat di Al Qur'an dan Hadits Sahih, jika ada hadit yang menyatakan Siti Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam itu hadits yang sanadnya tidak bisa dipercaya/lemah, muncul karena kepentingan politik, semoga Allah SWT menunjukkan yang lurus untuk kita

    ReplyDelete
  2. Senang dengan cerita di atas, tapi klo Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam As, itu tidak dibenarkan oleh Al Qur'an maupun Hadits sahih, cerita iti memang terdapat di Bibel/kitab orang nasrani tp tidak terdapat di Al Qur'an dan Hadits Sahih, jika ada hadit yang menyatakan Siti Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam itu hadits yang sanadnya tidak bisa dipercaya/lemah, muncul karena kepentingan politik, semoga Allah SWT menunjukkan yang lurus untuk kita

    ReplyDelete
  3. riwayat ni ambil dari mana? tidak sahih cerita tersebut.

    ReplyDelete
  4. Caesars Rewards - Credit Cards & Cards - Dr.MCD
    Discover 여수 출장안마 the 강원도 출장마사지 best coupons for Caesars Rewards. Use our 시흥 출장샵 promo 김제 출장샵 code "BETNJFREE" to earn exclusive 서귀포 출장안마 bonuses, coupons and credits.

    ReplyDelete